Saat Mabuk Berat Kakakku Kusetubuhi | CERITA SEX



PornDewasaX3 - Nindy, 21 tahun, adalah mahasiswi dari salah satu Perguruan Tinggi cukup ternama di Bandung. Sangat cantik, kulit putih, tinggi badan sekitar 165 cm mungkin lebih, buah dada tidak terlalu besar tapi terlihat kenyal dan menantang dibalik kaos atau kemeja ketat yang suka dia pakai. Di kampus, Nindy berpacaran dengan seniornya, Frankie, 25 tahun. Mereka adalah pasangan yang sangat serasi. Cantik dan ganteng. Usia hubungan mereka yang sudah cukup lama, juga karena gaya hidup mereka yang bisa dibilang bebas, mereka sudah sering melakukan hubungan badan.

“Nindy, aku pengen nih?” kata Frankie berbisik kepada telinga Nindy suatu saat di kantin kampus.

“Dasar.. Kamu kan sudah aku kasih semalam,” ujar Nindy sambil mencubit tangan Frankie.

“Tapi sekarang aku horny, nih…” ujar Frankie sambil mengusap selangkangannya.

“Ini kan masih di kampus.. Emangnya mau main di kantin sini?” tanya Nindy sambil menatap Frankie.

“Kita ke aula, yuk!” ajak Frankie sambil tersenyum.

“Kita tidak usah main, isepin saja punya aku, ya…” pinta Frankie.

Nindy tersenyum sambil bangkit. Setelah membayar jajanannya, mereka bergegas menuju aula yang memang selalu sepi kalau hari biasa. Mereka tidak langsung masuk, tapi sebentar melihat dulu situasi yang ada. Setelah dinilai aman, mereka segera masuk. Lalu mereka langsung menuju balik panggung podium. Frankie menarik tangan Nindy agar mendekat. Lalu sambil mengecup bibir Nindy, Frankie membuka sabuk dan resleting celananya. Setelah itu diperosotkan celananya sampai lutut.

“Ayo dong, sayang.. cepat isep,” pinta Frankie tak sabar.

Terlihat celana dalam bagian depannya sudah menggembung. Nindy tersenyum lalu berjongkok.


“Tidak sabaran amat sih,” ujar Nindy sambil mengelus celana dalam Frankie yang menggembung.

Sejurus kemudian diperosotkan celana dalam Frankie sampai lutut. Kemaluan Frankie yang sudah tegang dan tegak lalu dikocoknya perlahan sambil sesekali ujung lidah Nindy menjilat lubang kemaluan Frankie.

“Uhh…” Frankie mendesah sambil menatap wajah Nindy.

Tak lama mulut Nindy sudah penuh mengulum kemaluan Frankie yang besar. Jilatan dan hisapan serta kocokan tangan Nindy membuat Frankie terpejam dan memompa pelan kemaluannya di mulut Nindy.

“Ohh.. Terus sayangg.. Ohh…” desah Frankie.

Selang beberapa menit, tubuh Frankie mengejang. Didesakannya kepala Nindy ke selangkangannya. Kemaluannya agak ditekan dalam-dalam ke mulut Nindy. Lalu..

“Crott! Crott! Crott!” Air mani Frankie keluar di dalam mulut Nindy. Nindy dengan mendongak menatap Frankie sambil menelan semua air mani Frankie di mulutnya. Sambil tersenyum Nindy bangkit berdiri lalu memeluk dan melumat bibir Frankie. Frankiepun dengan hangat membalasnya..

“Sudah puas?” tanya Nindy sambil merapikan pakaian Frankie.

Frankie tersenyum lalu mengecup bibir Nindy. Merekapun keluar aula..

Suatu hari selesai jam kuliah, Frankie mengantar Nindy pulang. Setiba di rumah, adik kandung Nindy, Andro, sedang menonNdro televisi.

“Kamu tidak sekolah, Ndro?” tanya Nindy sambil duduk di depan adiknya itu.

“Males ah.. Aku bolos hari ini?” kata Andro santai sambil tiduran di kursi dan menaikkan satu kakinya ke sandaran kursi.

“Gila kamu!” hardik Nindy.

Andro tetap diam tak memberikan reaksi sambil terus menonNdro televisi.

“Nik, aku pulang dulu ya?” kata Frankie.

“Aku harus ketemu teman nih.. Sudah janji,” kata Frankie sambil bangkit lalu menghampiri Nindy.

“Iya deh.. Jangan nakal ya?” kata Nindy.

“Iya…” kata Frankie sambil mengecup pipi Nindy.


“Aku pulang dulu ya, Ndro…” kata Frankie.

“O, iya…” kata Andro sambil tersenyum sementara kakinya tetap naik di sandaran kursi. Frankiepun segera pulang.

“Mama kemana sih,” tanya Nindy.

“Tadi sih bilangnya mau ke Mall beli sesuatu,” kata Andro.

Mereka terdiam sambil menonNdro acara di televisi. Tiba-tiba mata Nindy menoleh ke Andro ketika adiknya itu menggaruk pahanya karena gatal. Dan dengan santai, Andro menggaruk pahanya terus sampai ke pangkal paha. Celana pendeknya ikut naik seiring garukan tangan. Nindy sebetulnya merasa biasa saja melihat hal itu. Tapi ketika tangan Andro agak lama menggaruk selangkangannya, mata Nindy melihat sebagian celana dalam Andro menyembul. Terutama bagian depan celananya yang jadi perhatian Nindy. Entah perasaan apa yang datang dalam hati Nindy, yang jelas mata Nindy terus tertuju ke arah selangkangan Andro walau Andro sendiri sudah selesai menggaruk dan merapikan celana pendeknya.

“Kenapa sih kamu melototin celana aku?” tanya Andro mengagetkan Nindy.

“Eh.. Ihh! Aku tidak lihat apa-apa kok,” kata Nindy sambil memalingkan wajahnya dan pura-pura menonNdro televisi lagi.

“Kamu tuh horny ya lihat aku garuk selangkangan?” kata Andro sambil tertawa.

“Yee..!!” teriak Nindy lalu tertawa sambil melempar Andro dengan bantal. Andro juga tertawa.

“Eh, kamu sudah pernah begini tidak dengan si Frankie?” tanya Andro sambil menyelipkan jempol tangannya diantara telunjuk dan jari tengah.

“Kamu nanya apaan sih? Tau ah!” kata Nindy sambil melotot.


“Aku kan cuma nanya…” kata Andro tenang.

Nindy bangkit lalu menghampiri Andro. Diambilnya bantal lalu dipukulkannya ke wajah Andro.

“Nakal kamu ya!” kata Nindy sambil tertawa dan terus memukulkan bantal.

Andropun tertawa sambil mencoba merebut bantal. Ketika sudah terebut, ditariknya bantal tersebut sampai Nindy ikut terjatuh menimpa badan Andro di kursi. Sesaat Tubuh Nindy berada di atas tubuh Andro. Entah kenapa perasaan Nindy yang tadi datang tiba-tiba datang lagi ketika tubuhnya berada di atas tubuh Andro. Apalagi ketika wajah mereka sangat berdekatan hampir bersentuhan. Mereka saling bertatapan sambil diam.

Entah gairah seperti apa yang menuntun bibir Nindy mengecup dan melumat bibir Andro. Andropun dengan hangat membalas ciuman kakaknya itu. Tangan Andro dengan lembut mengusap punggung Nindy lalu turun dan mulai meremas pantat Nindy. Mereka berdua terus menikmati ciuman demi ciuman dengan mata terpejam dan nafas mulai memburu.

“Pindah yuk?” bisik Nindy.

“Kamar siapa?” tanya Andro.

“Kamar kamu,” bisik Nindy lagi.

Mereka segera bangkit lalu menuju kamar Andro. Andro, waktu itu 17 tahun, masih duduk di bangku SMA. Wajah ganteng, malah mirip dengan Nindy. Sebagai pemuda yang mulai masuk pubertas, obsesinya terhadap seks sangat besar. Mulai dari bacaan, majalah dan film porno banyak dia koleksi. Di kamarnyapun banyak tertempel poster-poster porno. Di dalam kamar, mereka kembali berciuman di atas ranjang. Elusan, rabaan, dan remasan pada tubuh masing-masing sudah mulai gencar dilakukan. Andro yang baru pertama kali menyentuh wanita terlihat sangat agresif. Tangannya segera melepas seluruh pakaian yang melekat di tubuh Nindy. Kemudian Andro melepas pakaiannya sendiri.

“Ohh, Ndro…” desah Nindy ketika lidah Andro menjilati puting susunya sambil tangannya yang satu meremas buah dadanya. Andro terus memainkan buah dada Nindy dengan lidah dan tangannya sementara kemaluannya yang sudah tegak digesek-gesekannya ke kemaluan Nindy.

“Uhh.. Sshh…” desah Nindy sambil terpejam ketika lidah Andro turun menuruni perut lalu mulai menyusuri dan menjilati selangkangannya.


“Ooww.. Mmhh…” desah Nindy makin keras ketika belahan kemaluannya terasa hangat dan nikmat waktu lidah Andro menjilatinya. Tubuh Nindy agak melengkung merasakan nikmat ketika lidah Andro menjilati kelentitnya.

“Ohh.. Cepat masukkan, Ndro.. Cepatlahh…” desah Nindy.

Andro menurut. Setelah mengelap mulutnya yang basah oleh cairan kemaluan Nindy, Andro segera mengangkangi tubuh Nindy. Diarahkan kemaluannya ke lubang kemaluan Nindy. Tangan Nindy segera memegang dan membimbing kemaluan Andro agar bisa masuk ke kemaluannya. Setelah Andro menekankan kemaluannya, bless.. cleb.. cleb.. Kemaluan Andro sudah mulai keluar masuk kemaluan Nindy. Mata Andro terpejam sambil terus menyetubuhi Nindy.

“Mmhh…” desah Andro di sela-sela genjotannya.

“Ohh.. Teruss.. Teruss.. Mmhh…” desah Nindy sambil memeluk tubuh adiknya itu. Andro terus memompa.

“Mmhh.. Aku capek…” bisik Andro.

“Gantian…” bisiknya lagi.

Nindy mengangguk sambil tersenyum. Andro mencabut kemaluannya lalu merebahkan badannya. Nindy langsung bangkit lalu naik ke atas tubuh Andro dan mengarahkan lubang kemaluannya ke kepala kemaluan Andro. Kemudian dengan mata terpejam sambil memeluk tubuh Andro, pinggul Nindy bergerak naik turun sesekali berputar dan menekankan kemaluannya keras ke kemaluan Andro. Desahan-desahan kenikmatan memenuhi kamar Andro yang memang sudah terhias dengan poster-poster porno menambah suasana romantis adik kakak kandung tersebut. Tak lama gerakan Nindy makin cepat dan keras, tangannya mencengkram pundak Andro. Dengan mata terpejam terdengar desahan panjang dari mulut Nindy.

“Ohh.. Uuhh…” desah Nindy sambil mendesakkan kemaluannya ke kemaluan Andro lebih dalam. Kemudian tubuh Nindy lemas.

“Sudah?” tanya Andro.

Nindy mengangguk sambil tersenyum lalu turun dari badan Andro. Andro segera menaiki lagi tubuh Nindy. Kembali kemaluannya keluar masuk kemaluan Nindy lebih hebat karena Andro ingin segera mendapat kepuasan. Semakin lama gerakan Andro semakin cepat, sampai akhirnya dengan cepat Andro mencabut kemaluannya dari kemaluan Nindy. Kemudian disodorkan kemaluannya ke mulut Nindy. Setelah sedikit mengelap kemaluan Andro yang basah, Nindy segera menghisap kemaluan Andro sambil mengcocoknya. Tak lama kemudian Nindy merasakan kemaluan Andro berdenyut dan terasa ada cairan hangat dan asin di lidahnya yang keluar dari kemaluan Andro. Andro mengejang ketika air maninya menyembur di dalam mulut Nindy. Nindy dengan tenang menelan semua air mani Andro, lalu menjilati sisa air mani yang ada di kepala kemaluan Andro sampai bersih. Andro merebahkan tubuhnya di samping tubuh Nindy.

“Kamu hebat,” puji Nindy.


Andro tersenyum sambil mengecup pipi Nindy. Kemudian mereka bangkit lalu berpakaian.

Sesuai dengan cerita dari Nindy, persetubuhan dengan Andro berlangsung sampai sekarang walau Nindy sudah menikah dengan Frankie dan dikaruniai 2 orang anak. Bahkan menurut Nindy juga, satu hari menjelang pesta pernikahan dengan Frankie, dia dan Andro sengaja menyempatkan diri pergi ke hotel dan menumpahkan semua kasih sayang disana selama beberapa jam sebagai tanda hadiah perkawinan. Andro juga sekarang sudah menikah, dikaruniai 1 orang anak.