PornDewasaX3 -
Kisah ini berawal ketika aku mendapat tugas untuk survey, kira-kira
berapa jumlah pengunjung suatu mall di Jakarta pada setiap sore hari.
Sebenarnya ini pekerjaan yang membosankan, tapi apa boleh buat yang
penting kerja daripada nganggur. Tibalah aku di mall tersebut, aku mulai
mengecek banyaknya motor dan mobil yang parkir di parkiran mall pada
sore hari. Setelah selesai aku bikin asumsi.. barulah aku masuk ke dalam
mall untuk menghitung jumlah kira-kira pengunjung disana.
Aku
agak sedikit bingung, ketika banyak wanita aneh yang senyum gak jelas
padaku begitu papasan. Ketika gak sengaja liat cewek mungil berjalan
menunduk lewat begitu aja. Dan anehnya aku balik badan dan spontan
ngejar tuh cewek.
“Maaf
mbak, kalau bioskop ada di lantai berapa yak?” pura-puraku bertanya
padanya. Untungnya dia mau jawab walaupun dengan kepala masih menunduk.
“Naik satu lantai lagi mas” jawabnya singkat
“Makasih mbak, maaf sudah ganggu perjalanan mbaknya” kata-kata yang ngeluncur gitu aja dari mulutku.
“Oh
ya mbak ada yang lupa, maaf ya sebelumnya, mbak ini baru ada masalah ya
kog jalannya nunduk dan wajahnya cemberut gitu?” tanyaku sok akrab.
Akhirnya mbak yang aku sapa ini menatap aku dan senyum sedikit dan
berkata
“Gak tuh, sok tau kamu, emangnya kenapa sih tanya-tanya. Emang kamu mau temenin aku muter-muter disini?” jawabnya agak ketus.
Cerita
Dewasa – Kamipun akhirnya jalan bareng. Lama kelamaan aku berani untuk
mengandeng tangannya dandia gak marah. Jangan-jangan ini cewek karir di
mall ini. Pikirku dalam hati. Aku yakin cewek ini high class karena polo
shirt yang dia pakai branded dan wangi parfumnya diatas 500ribuan.
Setelah
berjalan muter-muter, aku mencoba untuk ajak dia makan atau sekedar
minum juice dan kuajak dia untuk keluar dari mall itu. Diapun nurut aja
ketika tangannya kutarik untuk segera bergegas. Pas berjalan keluar,
secara tak sengaja tanganku beberapa kali nyentuh bagian pinggir toket
cewek yang bahkan aku belum tau namanya siapa. Tanganku digenggam dan
diapit hingga bener-bener nempel ke samping toketnya. Pikiranku langsung
kacau, yang tadinya pingin pelan-pelan dulu atur strategi tiba-tiba
nekat ngomong.
“Mbak,
maaf gimana kalau kita booking kamar dan ngobrol disana” celotehku
memberanikan diri. Reaksi dia bener-bener diluar dugaanku
“Emangnya kamu mau nginep berapa hari di hotel?” tanyanya yang bikin jantungku berdegup kencang.
Cewek
yang setahuku tadi pendiem kalau ngomong sopan dan pelan, ternyata dia
malah lebih berani daripada aku. Kujawab dengan tawa saja pertanyaan
yang dia ajuka padaku. Sampe akhirnya aku menyetop taksi dan menuju
hotel yang dekat dengan mall tersebut.
Jantungku
makin berdetak cepat, ketika aku benar-benar sudah masuk di kamar hotel
yang kami tuju. Ada banyak seribu tanya dalam hatiku tentang gadis ini,
tapi sekali lagi kata hatiku menenangkan diriku. “Tenang saja… dia
wanita baik-baik yang kebetulan suka sama aku”
Kunyalakan
TV dan duduk di samping ranjang. Kumulai membuka omongan dengan
menanyakan namanya. Reaksi dia pas aku tanya begitu, dia malah ketawa
dan berkata
“Lucu
ya cowok disini, beda sama cowok Hongkong, kalau disana pasti tanya
nanya nama, pekerjaan, tinggal dimana. Tapi kita kok baru tanya nama
setelah masuk hotel…hahaha” Katanya sambil ketawa garing. Ada perkataan
dia yang membuat aku makin deg-degkan.
“Nama no.1 ya bagimu, bukankah romantisnya dulu yang diutamakan?”
Waduh
kacau nih cewek , pikirku. Malah jadi dia yang agresif dan aku dibikin
KO gak bisa ngomong lagi. Akhirnya aku alihkan arah pembicaraan kita,
aku tanya padanya, kenapa kog jalan di mall sendiri.
Aku
mencoba sesantai mungkin, kulepas sepatuku dan kurebahkan tubuhku di
atas kasur. Setelah hening beberapa menit, cewek ini mau juga cerita
siapa dirinya.
“Aku
tuh TKW mas, baru saja balik dari Hongkong, Sudah 2tahun aku disana dan
kontraknya sudah habis. Aku aslinya dari Solo, cuma baru sekarang bisa
jalan-jalan ke mall di Jakarta”
Sambil
lanjutin cerita, dia mulai rebahan di sampingku dan bahkan tangannya
berani megelus rambutku. Dia bercerita banyak, mulai dari awal kerja
sampai batapa senangnya kalau tinggal disana.
Kira-kira
sudah 30 menitan dia cerita, tapi aku masih belum berani ambil
keputusan, apakah yang aku lakkan terhadap cewek ini. Terpaksa deh aku
nekad bilang sama dia
“Kalau aku pakai celana pendek kamu keberatan gak?”
Dia
bukan hanya ngangguk boleh, malah dia juga ikutan buka kaos kakinya
yang berwarna pink dan buka melepas juga polo shirt sama celana panjang
katunnya. Sial aku malah tambah salah tingkah. Apalagi pas aku lihat
merk victoria secret 34B dan celana span pink yang menunjukan bentuk
pantat dan pinggulnya yang terawat banget. Tapi aku tetep aja pura-pura
cuek. Semetara dia gantungin polo shirt dan celana panjangnya.
Sekarang posisi kami sama-sama rebahan, kepala dia diatas dadaku yang masih pake kemeja, dan dia berkata padaku
“Kemejamu lepas aja mas biar gak lecek”
Aku
merasa isyaratnya sudah makin jelas. Tapi aku tetep aja pura-pura gak
tau arah omonganya kemana. Kulepas kemejaku dan aku kembali rebahan lagi
dan kembali diletakkan kepalanya di atas badanku. Kumencoba mengatur
nafasku agar tak kelihatan kalau aku sebenarnya sngat gugup. Apalagi
saat dia bilang padaku
“Kamu kelihatannya sudah gak sabar ya…emang kamu sudah bawa kondom?” serasa jantungku berhenti berdetak. Hahahaha.
Tanpa
berlama-lama langsung saja kulumat bibir mungilnya dan kumainkan
lidahku ke dalam mulutnya. Dengan nafsunya kulumat habis bibirnya. Dia
mendesah seperti cewek-cewek yang bermain di film bokep. pegangan tangan
dia makin kenceng kepunggungku dan lidahnya ikut masuk bermain-main di
dalam mulutku. Pas sedang asyik-asyiknya saling melupat, aku mencoba
untuk melepas tali BHnya. tiba Tiba-tiba ciumanya dia hentikan dan
berkata,
“Mas, namaku Sinta, mas sendiri namanya siapa?” sambil menatapku lembut penuh gairah.
“Namaku Okto” jawabku
Kembali
kami saling melumat. Cewek ini benar-benar sudah sangat lihai. Dalam
hatiku berkata, jangan-jangan cewek ini pemain film bokep. Ciumannya
turun berganti ke kontolku. Dia menciumi kontolku dari luar CD. Tanpa
ragu lagi aku langsung melepas celana kolorku dan CDku. Lidahnya begitu
lembut ketika menjilati kontolku. Aku mencoba untuk meremas toketnya,
tapi dia menepis tanganku. Aku disuruh diam dan menikmati permainannya
saja. Intinya dia yang berkuasa.
Kontolku
dilahap habis oleh mulutnya sampai mau muntah tapi ditahan., mungkin
kontolku masuk sampai tenggorokannya. Saat itu juga aku merasa ada yang
mau keluar dari dalam kontolku dan akhirnya
“Crooot…crooot…croot” pejuhku keluar semua masuk ke dalam tenggorokannya. Kepalanya kutekan supaya kontolku masuk kedalam lagi.
Ketika
aku melepas kontolku dari mulutnya, kepala kontolku tak menyisakan
pejuh sedikitpun. Mungkin dia telan semua pejuhku. Babak satu untukku
blow blast job terdahsyat yang pernah aku rasakan dalam hidupku.
Setelah
itu kami pun rebahan kembali. kuatur nafasku yang sempat
terenggah-engah karena tingkahnya. Sekitar dua menit kami istirahat dia
mulai lagi mengulum kontolku dengan lembut. Gak pakai lama, gairahku
naik lagi.
Kali
ini aku yang menguasai permainan,Kulepas Cdnya, kudekati memeknya,
kujilati dan kusedot klitorisnya, lubang memeknyapun habis aku lumat.
Kepalaku dijepit sama dia. Tapi masih bisa bernafas kog, hehehe. Sinta
mendesah dan mengerah nikmat
“Ssssttt..aaahhh…ooohhh nikmatnya”
Kepalaku langsung ditarik ke wajahnya, kami berciuan hebat lagi. Sambil membisikan kata-kata manis
“Permainanmu sungguh hebat mas, puasin aku ya?”
Langsung
saja kuarahkan kontolku ke lubang memeknya yang tak berambut.Dia
memintaku untuk pelan-pelan ketika memasukan kontolku. Kuturuti
permitaannya. Kutusukkan pelan kontolku ke dalam memeknya
“Blesss…blesss…” Sinta menggeliat menahan nikmat.
Kugoyangkan
kontolku berirama, kutekan pantatku supaya kontolku masuk semua ke
dalam memeknya. Hampir 10menit aku menyodok dan menggoyang memeknya,
keringatku bercucuran membasahi badan Sinta. Kaki Sinta menjepit
pinggulku sambil terus mendesah.
“Ooohhh mas, terus maaass…” Dia memelukku dengan erat sekali, dan teriak
“Aku keluar maasss..aahhhhh”. Dia menciumi seluruh tubuhku yang basah oleh keringat.
Aku
pikir itu permainan terakhirku. Tapi pikiranku salah, karena dia
kembali melumat kontolku dengan nafsu yang membara. Kali ini jilatannya
lebih ganas lagi, dia tak hanya menjilati kontolku. Digigitnya kontolku
karena gemas dan disedotnya kepala kontolku sampai aku menggelijang
menahan linu dan enak.
Sinta
langsung ambil posisi menindihku. Dimasukin lagi memeknya ke kontolku
yang masih tegang. Kuremas toketnya, kupilin-pilin putingnya dia
mendesah nikmat. Lalu aku iseng-iseng tanya sama dia
“Pernah gak, anusmu disodok sama kontol” tanyaku masih dalam posisi digoyang sama Sinta.
“Iiihh, kamu tanya apaan sih, gak pernahlah, sakit donk” jawabnya sambil terus menggoyang kontolku.
“Gimana kalau kita coba” kataku.
“Kalau kamu mau ayo gak masalah” jawabnya sambil turun dari atas tubuhku.
Dan
akhirnya kami nekad, kutusuk anusnya dari belakang. Kumasukan
pelan-pelan, memang pertamanya agak sulit, tapi aku terus mencoba dan
akhirnya “Blesss….” Sinta teriak kesakitan
“Aduuh maass, sakiit…” dia meringis menahan sakit. Tangannya menarik sprai kasur.
Tapi
aku tak memperdulikannya, aku terus menyodok anusnya pelan-pelan,
Setelah aku merasa akan keluar untuk yang kedua klainya, sodokanku
kupercepat. Sinta meringis menahan sakit. Dan sampailah “Crooot…crooot…”
pejuhku kukeluarkan semua ke dalam anus.
Aku
benar-benar merasakan kepuasan yang teramat sangat. Ini pengalaman Sex
ku yang tak bisa kulupakan. Kamipun terkapar lemas diatas kasur. Kami
sama-sama puas dengan permainan ini.