Sex Kilat Di Tempatku Bekerja | CERITA SEX


PornDewasaX3 - ini diawali saat aq bertemu dengan seorang mahasiswi yg sedang magang di tempatku bekerja. Mahasiswai tersebut bernama Erlin. Aq tdk begitu tau kuliah apa yg dia mabil, tetapi ia bekerja sebagai sekretari di tempatku bekerja.

Erlin berwajah manis, berkulit putih mulus layakanya wanita keturunan chinese, bertubuh langsing, rambutnya hitam kecoklaotan dengan panjang sebahu. Penampilan Erlin sangat menarik perhatian para laki-laki di tempatku bekerja, karena dia berpenampilan layaknya mahasiswi di kampus. Ini menjadi angin segar tersendiri untuk kami para laki-laki di tempatku bekerja.


Singkat cerita. Suatu hari Erlin keruanganku untuk meminta tanda tangangku. Aq sangat terkejut dengan penampilannya yg sangat seksi. Ia memakai kaos hitam ketat berlengan pendek, rok mini berbahan jeans, dan sepasang sandal tinggi untuk wanita. Aq bisa melihat bentuk buah dadanya yg membusung dari balik kaos hitam ketat itu dengan jelas dan juga pahanya yg putih mulus itu kupandangi sepuasku.

Erlin masuk keruanganku dan menyerahkan beberapa berkas untuk kutandatangani. Saat ia berada didekatku, sepintas tercium harum semernbak dari tubuhnya yg sedikit-sedikit merangsangku. Kulihat Erlin agak tegang, jadi kupersilahkan dia untuk duduk di depan meja kerjaku. Sambil pura pura membaca berkas yg ia berikan, aq mulai sedikit-sedikit berbicara dengannya, basa basi layaknya seorang atasan dengan bawahannya, sambil saling berkenalan.


“Kamu kok sering sekali pake baju itu sich??” tanyaku pada Erlin.

Erlin jadi tersipu malu mendengar pertanyaanku seraya menjawab,

“Habisnya kata teman-teman aq terlihat seperti model kalau aq pakai baju ini. Emangnya kenapa sich pak??”

“Nggak kenapa-kenapa kok, aq juga suka ngeliat kamu berpakaian seperti ini, benar-benar cantik seperti model” kataku kepadanya.

“Ihh bapak bisa aja” tukas Erlin sambil tersipu malu.

Kucoba memberanikan diri bertanya lebih jauh lagi kepadanya,

“Erlin, kamu sudah punya pacar belum??”


“Sudah pak” jawab Erlin.

Aq agak kecewa mendengarnya, tapi aq terus berusaha memancingnya untuk bicara soal sex.

“Beruntung sekali yah yg jadi cowok kamu , dia pasti sangat bahagia bisa bercinta dengan wanita seseksi kamu” ujarku sambil bercanda.

Erlin tiba-tiba terlihat sedih, ternyata dia belum pernah sama sekali ngesex dengan pacarnya dan hal itu membuat malu di hadapan teman-temannya di kampus yg sudah pernah ngesex dengan pacar masing-masing dan pacar Erlin juga orangnya sangat alim sehingga susah untuk diajak ngesex. Aq hanya mengangguk-angguk saja mendengar perkataanya. Terlihat hasrat Erlin untuk merasakan nikmatnya duniawi, tetapi pengetahuannya tentang sex juga masih tergolong dangkal.

“Pak, teman-teman bilang sex itu nikmat. Benar nggak sich??” tanya Erlin padaku. Aq sempat terkejut mendengar pertanyaanya, lalu kujawab,

“Benar, teman-teman kamu itu benar. Sex itu memang nikmat, teman-temanku juga bilang begitu. Aq sendiri juga belum pernah merasakan kok” Erlin terlihat semakin sedih, menyadari ketdk mampuan dirinya dalam berhubungan sex.


Kuhibur ia sejenak, sambil kuajak bercanda dan berkata,

“Bagaimana kalau kamu coba bercinta denganku sekarang disini, nanti aq ajarin teknik-tekniknya deh biar pacar kamu bisa tunduk sama kamu di ranjang, bahkan bisa aja pacar kamu yg ketagihan nanti”

Erlin terlihat gelisah,

“Bagaiamana nanti kalau kita ketahuan atau diintip orang-orang disini, pak??” tannya padaku.

“Tenang, kita sex kilat aja, sekitar 10-15 menitan” ujarku kepada Erlin.

Erlin pun menerima tawaranku, dan aq pun bersorak gembira dalam hati. ‘kesempatan bagus nich’ ujarku dalam hati.

Kebetulan di setiap ruang manajer dan direktur di kantorku ada toilet pribadi yg terpisah dengan toilet umum. Kutuntun Erlin menuju toilet pribadi di dalam ruanganku, dengan maksud agar suara kami tdk terdengar ke luar.

Aq segera menutup dan mengunci pintu toliet, seraya mulai memeluk Erlin. Lalu aq duduk di atas kloset dan kusurh Erlin duduk diatas pangkuanku, dengan posisi buah dadanya menghadap ke wajahku. Sejenak kunikmati harum tubuhnya, sambil meraba-raba koas ketanya itu. Karena ini sex kilat, maka aq hanya melorotkan celana dalam Erlin sedikit, lalu kuselipkan batang kemaluanku pada celana dalam Erlin, menuju vaginanya yg masih berbulu jarang itu.

Tanpa kesulitan, aq berhasil mencapai target, batang kemaluanku yg sudah menancap pada vagina Erlin. Kedua tanganku memeggan pingul Erlin dan menggerakkannya ke atas-bawah. Sungguh nikmat sekali rasanya, dan raut wajah Erlin menujukkan bahwa ia sngat menikmati pergumulan ini, padahal ini baru pertama kalinya untuknya. Desahan dan erangan Erlin menjadi tak beraturan, pertanda dirinya sudah tenggelam dalam nikmat duniawi. Sekali-kali ia menjambak rambutku dan menekan kepalaku sehingga wajahku menempel di buah dadsanya, sambil kujilati dan kuhisap buah dada yg tertutup kaos ketat itu. Kulumat bibir Erlin dengan maksud untuk meredamsuara desahan dan erangannya. Sengaja kulepaskan kedua tanganku dari pinggulnya, dan pinggul Erlin sudah bergerak naik turun dengan sednirinya. Makin lama pinggul Erlin bergerak tak beraturan.

Kuselipkan kedua tanganku menjamah bagian-bagian tubuh Erlin yg lain seperti pantat, paha, kaki, dll. Kuangkat kaki kiri Erlin sekitar 60 derajat dengan tanganku, lalu kujilati paha mulusnya. Kadang aq kembali melumat bibirnya bila ia mulai mendesah dan mengerang tak karuan. Batang kemaluanku becek sekali karena terus berada dalam vagina Erlin yg bsaha itu.


Tak terasa 10 menit telah berlalu. Kami berdua belum sempat orgasme, tetapi paling tdk bisa merasakan nikmat duniawi dalam sekejap mata. Kusadarkan Erlin yg sudah larut dalam kemikmatan duniawi itu. Erlin yg tersadar jadi tersipu malu karena sadar dirinya sudah seperti wanita murahan saja. Kucoba mencabut batang kemaluanku dari lubag vagina Erlin, awalanya sulit karena godaan untuk terus lanjut, tetapi akhirnya bisa setelah berhasil melemaskan batang kemaluanku. Erlin buru-buru nerapikan celana dalamnya dan aq merapikan celana panjangku, lalu kubantu mengeringkan kaos ketat Erlin yg basah karena ludahku tadi. Untung saja ludahku yg menempel pada paha Erlin sudah kering.

Aq pun keluar lebih dilu dari toilet untuk melihat situasi di luar ruang kerjaku. Kbetulan banyak karyawan sedang makan siang, jadi keadaan relatif aman.

“Kapan-kapan kita lanjutin lagi dech yg tadi, tapi di luar kantor. Gimana, sex itu nikmat kan???” ujarku pada Erlin.

Erlin hanya mengangguk sambil tersenyum malu.

Lalu Erlin pun segera keluar dari ruanganku dan kembali ke meja kerejanya.