NGENTOT MAMA MUDA YANG MASIH PERAWAN KETAT dan ADIK KANDUNGKU MASIH SMP

PornDewasaX3 – cerita seks ini adalah cerita bokep ku..di mulai saja ya cerita seks ini.. Aku bekerja sebagai karyawan di salah satu perusahaan besar di kota Surabaya dan statusku married (menikah).  Perlu pembaca ketahui bahwa sebelum aku bekerja di Surabaya ini, aku adalah tergolong salah satu orang yg minder dan kuper karena memang lingkungan keluarga mendidik aku sangat disiplin dalam segala hal. Dan aku bersyukur sekali karena setelah keluar dari rumah (baca:bekerja), banyak sekali kenyataan hidup yg penuh dgn “warna-warni” serta “pernah-pernik”nya.  Suatu hari aku chatting dgn menggunakan nickname yg menantang kaum hawa untuk pv aku, hingga masuklah seorang mama muda yg berumur 30 tahun sebut saja namanya Vina. Vina yg bekerja di salah satu perusahaan swasta sebagai sekretaris dgn paras yg cantik dgn bentuk tubuh yg ideal (itu semua aku ketahui setelah Vina sering kirim foto Vina email aku).  Kegiatan kantor aku tidak akan lengkap tanpa online sama dia setiap jam kantor dan dari sini Vina sering curhat tentang kehidupan rumah tangganya. Karena kita berdua sudah sering online, Dia tidak segan-segan menceritakan kehidupan sex nya yg cenderung tidak bisa menikmati dan meraih kepuasan. Kami berdua share setiap kesempatan online atau mungkin aku sempatkan untuk call dia. Hingga suatu hari, kami putuskan untuk jumpa darat sepulang jam kantor, aku lupa tanggal berapa tapi yg pasti hari pertemuan kami tentukan bersama hari Jum’at. Setelah menentukan dimana aku mau jemput, sepulang kantor aku langsung kendarai mobil butut starletku untuk meluncur di tempat yg janjikan. 

NGENTOT MAMA MUDA YANG MASIH PERAWAN KETAT dan ADIK KANDUNGKU MASIH SMP

dgn perasaan deg-deg an, sepanjang perjalanan aku berfikir secantik apakah Vina yg usianya lebih tua dari aku 2 tahun.  Dan pikiranku terasa semakin amburadul ketika aku bener-bener ketemu dgn Vina. Wow! Aku berdecak kagum dgn kecantikan Vina, tubuhnya yg Seksi dgn penampilannya yg anggun membuat setiap kaum adam berdesir melihatnya. Tidak terlihat dia seorang mama muda dgn 3 orang anak, Vina adalah sosok cewek favorite aku.  Mulai dari wajahnya, dadanya, pinggulnya dan alamak.. pantatnya yg Seksi membuat aku menelan ludahku dalam-dalam saat membaygkan bagaimana jika aku bisa bercinta dgn Vina. Tanpa pikir panjang dan menutupi kegugupan aku. Aku memancing untuk menawarkan pergi ke salah satu motel di sudut kota (yg aku tahu dari temanku).  Sepanjang perjalanan menuju hotel, jantungku berdetak kencang setiap melirik paras Vina yg cantik sekali dan aku membaygkan jika aku dapat menikmati bibirnya yg tipis.. Dan sepanjang itu juga “adik kecilku” mulai bangkit dari tidurnya. Tidak lama sampailah kami di salah satu Motel, aku langsung memasukan mobilku kedalam salah satu kamar 102.  Didalam kamar aku sangat grogi sekali bertatapan dgn wajah Vina..  “Met kenal Andra,” Vina membuka obrolan.  “hey Vina..,” aku jawab dgn gugup.  Aku benar-benar tidak percaya dgn yg aku hadapi, seorang mama muda, ibu rumah tangga yg cantik sekali, sampai sempat aku berfikir hanya suami yg bego jika tidak bisa menyaygi wanita secantik Vina.  Kami berbicara hanya sekedar intermezo saja karena memang kami berdua tampak gugup saat pertemuan pertama tersebut. Sedangkan jantungku berdetak keras dibareng “adik kecilku” yg sudah meronta ingin unjuk gigi.   “Andra meskipun kita di sini, tidak apa-apakan jika kita tidak bercinta,” kata Vina.  Aku tidak menjawab sepatah katapun, dgn lembut aku gapai lengannya untuk duduk di tepi ranjang. dgn lembut pula aku rangkul dia untuk rebahan diranjang dan tanpa terasa jantungku berdetak keras, bagaikan dikomando aku menciumi leher Vina yg terlihat sanagt bersih dan putih.  “Vina kamu sangat cantik sayaang..,” aku berbisik.  “Dann.. jangan please..,” desahan Vina membuat aku terangsang.  Lidahku semakin nakal menjelajahi leher Vina yg jenjang.  “Akhh Andra..”  


Ahh.. sialan pikirku, menganggu saja roomboys ini. Aku

meraih uang 50.000-an dikantong kemejaku dgn harapan supaya dia cepat

pergi  Setelah roomboy’s pergi, aku tidak

memberikan kesempatan untuk Vina bangkit dari pinggir. Parfum Vina yg harum

menambah gairah aku untuk semakin berani menjelajahi seluruh tubuhnya. dgn

bekal pengetahuan sex yg aku ketahui (baik dari majalah, film BF maupun

obrolan-obrolan teman kantor), aku semakin berani berbuat lebih jauh dgn

Vina.  Aku beranikan diri untuk mulai

membuka CD yg digunakan Vina, dan darahku mendesir saat melihat tidak ada

sehelai rambutpun di bagian vagina Vina. Tanpa berfikir lama, aku langsung

menjilati, menghisap dan sesekali memasukkan lidahku ke dalam lubang vagina

Vina.  “Oohh.. Dan.. nikmat.. sayaang,”

Vina si mama muda merintih kenikmatan setiap lidahku menghujam lubang vaginanya

dan sesekali menekan kepalaku untuk tidak melepaskan kenikmatan itu. Dan disaat

dia sedang menikmati jilatan lidahku, telunjuk jari kiriku aku masukkan dalam

lubang vagina dan aku semakin tahu jika dia lebih bisa menikmati jika

diperlakukan seperti itu. Terbukti Vina menggeliat dan mendesah disetiap

gerakan jariku keluar masuk.  “Aakkhh

Dann.. kamu memang pintar sayaang..,” desah Vina si mama muda .  Disaat kocokkan jariku semakin cepat, Vina

sudah mulai memperlihatkan ciri-ciri orang yg mau orgasme dan sesat

kemudian..  “Dann.. sayaang.. aku nggak

tahan.. oohh.. Dan.. aku mau..” visa menggelinjang hebat sambil menggapit kedua

pahanya sehingga kepalaku terasa sesak dibuatnya.  


“Daann.. ookkhh.. aakuu keluaarr.. crut-crut-crut.”  Vina merintih panjang saat clitorisnya

memuntahkan cairan kental dan bersamaan dgn itu, aku membuka mulut aku

lebar-lebar, sehingga carian itu tidak ada yg menetes sedikitpun dalam mulutku.  Aku biarkan Vina terlentang menikmati

orgasmenya yg pertama, sambil membuka semua pakaian yg aku kenakan, aku

memperhatikan Vina begitu puas dgn foreplay aku tadi, itu terlihat dari raut

wajahnya yg begitu berbinar-binar.  Tanpa

memberi waktu panjang, aku segera menghampiri tubuhnya yg masih lemas dan

menarik pinggulnya dipinggir ranjang, dan tanpa pikir panjang penisku yg

berukuran 19 cm dgn bentuk melengkung, langsung menghujam celah kenikmatan Vina

dan sontak meringis..  “Aaakhh..

Andra..,” desah Vina saat penisku melesak kedalam lubang vaginanya.  “Andray.. penis kamu besar sekali..

aakkh..”  Aku merasakan setiap gapitan

bibir vaginanya yg begitu seret, sampai aku berfikir suami macam apa yg tidak

bisa merasakan kenikmatan lubang senggama Vina ini? Aku berpacu dgn nafsu,

keringatku bercucuran seperti mandi dan menetes diwajah Vina yg mulai aku

rasakan sangat menikmati permainan ini. 

“Danddyy.. sudah.. sayaang.. akhh..” sembari berteriak panjang aku

rasakan denyutan bibir vagina mengapit batang penisku. Dan aku rasakan cairan

hangat mulai meleleh dari vagina Vina si mama muda . Aku tidak mempedulikan

desahan Vina yg semakin menjadi, aku hanya berusaha memberikan kepuasan

bercinta, yg kata Vina belum pernah merasakan selama berumah tangga.  Setiap gerakan maju mundur penisku, selalu

membuat tubuh Vina menggelinjang hebat karena memang bentuk penisku agak

bengkok ke kiri. 



Tiba-tiba Vina mendekap tubuhku erat dan aku tahu itu tanda

dia mencapai orgasme yg kedua kalinya. Penisku bergerak keluar masuk dgn cepat

dan..“Dann.. aku.. mau.. keluarr lagi.. aakk.. Kamu hebat sayaang, aku.. nggak

tahan..,” seiring jertian itu, aku merasakan cairan hangat meleleh disepanjang

batang penisku dan aku biarkan sejenak penisku dalam vaginanya.  Sesaat kemudian aku melepas penisku dan

mengarahkan ke mulut Vina si mama muda yg masih terlentang. Aku biarkan dia

oral penisku.bokep  “Ahh..,” sesekali aku

merintih saat giginya mengenai kepala penisku. Disaat dia asik menikmati batang

penisku, jariku yg nakal, mulai menelusuri dinding vagina Vina yg mulai basah

lagi.  “Creek.. crekk.. crek..,” bunyi

jariku keluar masuk dilubang vagina Vina. 

“Ohh.. Andra.. enak sekali sayaang..” 

1.. 2.. 3.. jariku masuk bersamaan ke lubang vagina Vina. Aku kocok

keluar masuk.., sampai akhirnya aku nggak tahan lagi untuk mulai memasukkan

penisku, untuk menggantikan 5 jariku yg sudah “memperkosa” lubang

kewanitaannya.  Dan..  “Ohh.. sayaang aku keluar lagi..”  Orgasme yg ketiga diraih oleh Vina dalam

permainan itu dan aku langsung meneruskan inisiatif menindih tubuh Vina,

berkali-kali aku masukkan sampai mentok. 

“Aaakhh.. sayaang.. enak sekali.. ohh..,” rintih Vina. Bagaikan orang

mandi, keringatku kembali berkucuran, menindih Vina..  “sayaang aku boleh keluarin di dalam..,” aku

tanya Vina.  “Jangan.. aku nggak mau,

entar aku hamil,” jelas Vina.  “Nggak deh

sayaang jangan khawatir..,” rengekku. 

“Jangan Andray.. aku nggak mau..,” rintihan Vina membuat aku semakin

bernafsu untuk memberikan orgasme yg berikutnya.  “Akhh.. oohh.. Andra.. sayaang keluarin kamu

sayaang.. aakkhh..,” Vina memintaku.  


“Kamu jangan tunggu aku keluar Andra.. please,” pinta Vina.  Disaat aku mulai mencapai klimaks, Vina si mama muda meminta berganti posisi diatas.  “Danndy aku pengen diatas..”  Aku melepas penisku dan langsung terlentang. Vina bangkit dan langsung menancapkan penisku dlam-dalam di lubang kewanitaannya.  “Akhh gila, penis kamu hebat banget Andra asyik.. oohh.. enak..,” Vina merintih sambil menggoygkan pinggulnya.  “Aduhh enak Andra.. “  Goygan pinggul Vina membuat gelitikan halus di penisku..  “Vina.. Vina.. akh..,” aku mengerang kenikmatan saat Vina menggoyg pinggulnya.  “Andra.. aku mau keluar sayaang..,” sambil merintih panjang, Vina menekankan dalam-dalam tubuhnya hingga penisku “hilang” ditelan vaginanya dan bersamaan dgn itu aku sudah mulai merasakan klimaks sudah diujung kepala.  “Vina.. Vina.. ahh..”  Aku biarkan spermaku muncrat di dalam vagianya.  “Croot.. croot..” semburan spermaku langsung muncrat dalam lubang Vina, tetapi tiba-tiba Vina berdiri.  “Aakhh Andra nakal..”  Dan Vina berlari berhamburan ke kamar mandi untuk segera mencuci spermaku yg baru keluar dalam vaginanya, karena memang dia tidak menggunakan pernah menggunakan KB. Permainan itu berakhir dgn penuh kenikmatan dalam diri kami berdua, karena baru saat bercinta dgnku, dia mengalami multi orgasme yg tidak bisa digambarkan dgn kata-kata.  “Andra, kapan kamu ada waktu lagi untuk lakukan ini semua sayaang,” tanya Vina.  Aku menjawab lirih, “Terserah Vina deh, aku akan selalu sediakan waktu buatmu.”  “Makasih sayaang.. kamu telah memberikan apa yg selama ini tidak aku dapatkan dari suami aku,” puji Vina si mama muda .  


“Dann.. kamu hebat sekali dalam bercinta.. aku suka style

kamu,” sekali lagi puji Vina si mama muda . 

Pertemuan pertama ini kita akhiri dgn perasaan yg tidak bisa digambarkan

dengn kata-kata, dan hanya kami berdua yg bisa rasakan itu. Aku memang termasuk

orang yg selalu berusaha membuat pasanganku puas dan aku mempuyai fantasi sex

yg tinggi sehingga tidak sedikit para abg, mahasiswi dan mama muda yg hubungi

aku untuk sekedar membantu memberikan kepuasan buat mereka. 


Ini dimulai pada suatu sore ketika rumahku sedang sepi,

Orang tua lagi pergi dan kebetulan pembantu dan adikku juga lagi nggak ada.

Langsung saja gua nyewa VCD bokep xxx dan x2. Gua seneng bgt, karena gak ada

gangguan pas lagi nonton. VCD bokep yang kutonton itu bercerita tentang

hubungan sex antara adek dan kakak. Gila bgt deh adegannya. Gua pikir kok bisa

ya. Eh, gua berani gak ya ngelakuin itu ama adek gua yang masih SMP? tapi khan

adek gua masih polos bgt, kalo di film ini mah udah jago and pro, pikir gua

dalam hati. Lagi nonton plus mikir gimana caranya ngelakuin ama adek gua, eh,

bel bunyi. Wah, teryata adek gua, si Dina ama temennya dateng. Sial, mana

filmnya belum selesai lagi. Langsung gua simpen aja tuh VCD, trus gua bukain

pintu. Dina ama temennya masuk. Eh, temennya manis juga lho.  “Dari mana lo?” tanya gua. “Dari jalan donk.

Emang kaya kakak, ngedekem mulu di rumah,” jawabnya sambil manyun. “Gua juga

sering jalan tau, emang elo doank. Cuman sekarang lagi males,” kata gua. “Oh

iya, kak. Kenalin nih temen gua, namanya Anti. temen sekelas gua,” katanya.

Akhirnya gua kenalan ama tuh anak. Tiba-tiba si Dina nanya.  “liat VCD Boyzone gua gak?” “Tau’, cari aja

di laci,” kata gua. Eh, dia ngebuka tempat gua naro VCD bokep. Gua langsung

gelagapan. “Eh, bukan disitu…” kata gua panik. “Kali aja ada,” katanya. Telat.

Belum sempet gua tahan dia udah ngeliat VCD xxx yang covernya lumayan hot itu,

kalo yang x2 sih gak pake gambar. 

“Idih… kak. Kok nonton film kaya begini?” katanya sambil mandang jijik ke VCD itu. Temennya sih senyam-senyum aja. “Enggak kok, gua tadi dititipin ama temen gua,” jawab gua bohong. “Bohong bgt. Ngapain juga kalo dititipin nyasar ampe di laci ini,” katanya.   “Kak, ini film jorok kan? Nnnggg… kaya apa sih?” tanyanya lagi. Gua ketawa aja dalam hati. Radi jijik, kok sekarang malah penasaran.  “Elo mo nonton juga?” tanya gua. “Mmmmm…. jijik sih… tapi… penasaran kak…,” katanya sambil malu-malu. “Anti, elo mo nonton juga gak?” tanyanya ke temannya. “Gua mah asyik aja. Lagian gua udah pernah kok nonton film kaya begitu” jawab temannya.  “Gimana… jadi nggak? keburu mama ama papa pulang nih,” desakku. “Ayo deh. Tapi kalo gua jijik, dimatiin ya?” katanya. “Enak aja lo, elo kabur aja ke kamar,” jawab gua. Lalu VCD itu gua nyalain. Jreeeeng… dimulailah film tsb. Gua nontonnya sambil sesekali mandangin adek gua ama temennya. Si Anti sih keliatannya tenang nontonnya, udah expert kali ya? Kalo adek gua keliatan bgt baru pertama kali nonton film kaya begitu. Dia keliatan takut-takut. Apalagi pas adegan rudalnya cowo diisep. Mana tuh rudal gedenya minta ampun. “Ih, jijik bgt…” kata Dina. Pas adegan ML kayanya si Dina udah gak tahan. Dia langsung kabur ke kamar.  “Yeee, malah kabur,” kata Anti. “Elo masih mo nonton gak?” tanya gua ke si Anti. “Ya, terus aja,” jawabnya. Wah, boleh juga nih anak. Kayanya, bisa nih gua main ama dia. Tapi kalo dia marah gimana? pikir gua dalem hati. Ah, gak apa-apa kok. Gak sampe ML ini. Sambil nonton, gua duduknya ngedeket ama dia. Dia masih terus serius nonton. Lalu gua coba pegang tangannya. Pertama dia kaget tapi dia nggak berusaha ngelepas tangannya dari tangan gua. Kesempatan besar, pikir gua . Gua elus aja lehernya. Dia malah memejamkan matanya. Kayanya dia menikmatin bgt. Wow, tampangnya itu lho… manis!! Gua jadi pengan nekat. Waktu dia masih merem, gua deketin bibir gua ke bibir dia. Akhirnya bersentuhanlah bibir kita. Karena mungkin emang udah jago, si Anti malah ngajakin french kiss. Lidah dia masuk ke mulut gua dan bermain-main di dalem mulut.

Sial, jagoan dia daripada gua. Masa gua dikalahin ama anak

SMP sih. Sambil kita berfrench kiss, gua berusaha masukkin tangan gua ke balik

bajunya. Nyari sebongkah buah dada imut. Ukuran toketnya gak begitu gede, tapi

kayanya sih sexy. Soalnya badan si Anti itu gak gede tapi gak kurus, dan

tubuhnya itu putih. Begitu ketemu toketnya, langsung gua pegang dan gua

raba-raba. Tapi masih terbungkus ama bra-nya. 

“Baju elo gua buka ya?” tanya gua. Dia ngangguk aja sambil mengangkat

tangannya ke atas. Gua buka bajunya. Sekarang dia tinggal pake bra warna pink

dan celana panjang yang masi h dipake. Shit!! kata gua dalem hati. Mulus bgt!

Gua buka aja bra-nya. toketnya bagus, runcing dan putingnya berwarna pink.

Langsung gua jilatin toketnya… dia mendesah… Gua jadi makin terangsang. Gua

jadi pengan ngent*tin dia. Tapi gua belom pernah ML jadi gua gak berani. Tapi

kalo sekitar dada aja sih gua lumayan tau. Gimana ya? Tiba-tiba pas gua lagi

ngejilatin toketnya si Anti, adik gua keluar dari kamar. Kita sama-sama kaget.

Dia kaget ngeliat apa yang kakak dan temennya perbuat. Gua dan Anti kaget pas

ngeliat Dina keluar dari kamar. Si Anti buru-buru pake bra dan bajunya lagi. Si

Dina langsung masuk ke kamarnya lagi. Kayanya dia shock ngeliat apa yang kita

berdua lakuin. Si Anti langsung pamit mo pulang. “Bilang ama Dina ya…. sorry,”

kata Anti. “Gak apa-apa kok,” jawab gua. Akhirnya dia pulang. gua ketok

kamarnya Dina. Gua pengen ngejelasin. Eh, dianya diem aja. Masih kaget kali ya,

pikir gua. Gua tidur aja, dan ternyata gua ketiduran ampe malem. Pas kebangun,

gua gak bisa tidur lagi. Gua keluar kamar. Nonton tv ah, pikir gua. Pas sampe

di depan TV ternyata adek gua lagi tidur di kursi depan TV. Pasti ketiduran

lagi nih anak, kata gua dalam hati. Gara-gara ngeliat dia tidur dengan agak

“terbuka” tiba-tiba gua jadi keinget ama film x2 yang belom selesai gua tonton,

yang ceritanya tentang hubungan sex antara adek dan kakak, ditambah hasrat gua

yang gak kesampaian pas sama Anti tadi. Ketika adek gua ngegerakin kakinya

membuat roknya tersingkap, dan terlihatlah CD-nya. Begitu ngeliat cd nya gua

jadi semakin nafsu. Tapi gua takut. Ini kan adek gua sendiri masa gua ent*tin

sih. Tapi dorongan nafsu semakin menggila. 

Ah, gua pelorotin aja cdnya. Eh, ntar kalo dia bangun

gimana? ah, cuek aja. Begitu CD-nya turun semua, wow, bel ahan vaginanya

terlihat masih amat rapet dan di hiasi bulu-bulu halus yang baru tumbuh. Gua

coba sentuh… hmmm, halus sekali. Gua sentuh garis vagina-nya. Tiba-tiba dia

menggumam. Gua jadi kaget. Gua ngerasa di ruang TV terlalu terbuka. Gua rapiin

lagi pakaian adek gua, truss gua gendong ke kamarnya dia. Sampe di kamar dia…

it’s show time, pikir gua. Gua tidurin dia di kasurnya. Gua bukain bajunya.

Ternyata dia gak pake bra. Wah, payah juga nih adek gua. Ntar kalo toketnya

jadi turun gimana. Begitu bajunya kebuka, toket mungilnya menyembul. Ih, lucu

bentuknya. Masih kecil toketnya tapi lumayan ada. Gua coba isep putingnya…

hmmm…. nikmat! Toket dan putingnya begitu lembut. Eh, tiba-tiba dia bangun!!  “Kak… ngapain lo!!” teriaknya sambil

mendorong gua. Gua kaget bgt. “Ngg… ngg… nggak kok, gua cuman pengen nerusin

tadi pas sama si Anti. Gak papa kan?” jawab gua ketakutan. Gua berharap bonyok

gua gak ngedenger teriakan adek gua yang agak keras tadi. Dia nangis. “Sorry ya

Din. Gua salah, abis elo juga sih ngapain tidur di ruang TV dengan keadaan

seperti itu. Gak pake bra lagi,” kata gua. “Jangan bilang sama mama dan papa

ya, please…,” kata gua. Dia masih nangis. Akhirnya gua tinggalin dia. Aduh, gua

takut ntar dia nga du. Sejak saat itu gua kalo ketemu dia suka canggung. Kalo

ngomong paling seadanya aja. Tapi gua masih penasaran. Gua masih pengen nyoba

lagi untuk ngegituin Dina. Sampai pada suatu hari, adek gua lagi sendiri di

kamar. Gua coba masuk.  “Din, lagi

ngapain elo,” gua nyoba untuk beramah tamah. “Lagi dengerin kaset,” jawabnya.

“Yang waktu itu, elo masih marah ya….” tanya gua. “….  ” dia diem aja. “Sebenernya gua… gua… pengen

nyoba lagi….” gila ya gua nekat bgt. Dia kaget dan pas dia mo ngomong sesuatu

langsung gua deketin mukanya dan langsung gua cium bibirnya.  “Mmhhpp… kakk…. mmmhph…” dia kaya mo ngomong

sesuatu. Tapi akhirnya dia diem dan mengikuti permainan gua untuk ciuman.

 Sambil ciuman itu

tangan gua mencoba meraba-raba toketnya dari luar. Pertama ngerasain toketnya

diraba, dia menepis tangan gua. Tapi gua terus berusaha sambil tetap berciuman.

Setelah beberapa menit berciuman sambil meraba-raba toket, gua mencoba membuka

bajunya. Eh, kok dia langsung mau aja dibuka ya? Mungkin dia lagi merasakan

kenikmatan yang amat sangat dan pertama kali dirasakannya. Begitu dibuka,

langsung gua buka bra-nya. Gua jilatin putingnya dan sambil mengusap dan

mneremas- remas toket yang satunya. Walaupun toket adek gua itu masih agak

kecil, tapi dapat memberikan sensasi yang tak kalah dengan toket yang gede.

Ketika lagi di isep-isep, dia mendesah, 

“Sshh… ssshhhh…. ahhh, enak, kak….” Setelah gua isepin, putingnya

menjadi tegang dan agak keras. Truss gua buka celana gua dan gua keluarin

“adek” gua yang udah lumayan tegang. Pas dia ngeliat, dia agak kaget. Soalnya

dulu kita pernah mandi bareng pas “punya” gua masih kecil. Sekarang kan udah

gede donk. Gua tanya ama dia,  “berani

untuk ngisep punya gua gak? ntar punya elo juga gua isepin deh, kita pake

posisi 69? “69… apa’an tuh?” tanyanya. “Posisi di mana kita saling mengisap dan

ngejilatin punyanya partner kita pada saat berhubungan.” jelas gua.  “Oooo…” Langsung gua ngebuka celana dia dan

CDnya dia. Kita langsung ngambil posisi 69. Gua buka belahan vaginanya dan terlihatlah

klentitnya seperti bentuk kacang di dalem vaginanya itu. Ketika gua sentuh pake

lidah, dia mengerang, “Ahhhh… kakak nyentuh apanya sih kok enak bgt….”

tanyanya. “Elo mestinya ngejilatin dan ngisep punya gua donk. Masa elo doank

yang enak,” kata gua. “Iya kak, abis takut dan geli sih…” jawabnya. “Jangan

bayangin yang bukan-bukan dong. Bayangin aja keenakan elo,” kata gua lagi. Saat

itu juga dia langsung menjilat punya gua. Dia ngejilatin kepala anu gua dengan

perlahan. Uuhhh…. enak bener. Truss dia mulai ngejilatin seluruh dari batang

gua. Lalu dia masukkin punya gua ke mulutnya dan mulai menghisapnya. Ooohhhh….

gila bener. Dia ternyata berbakat. Isepannya ngebuat gua jadi hampir keluar.

“Stop… eh, Din, stop dulu,” kata gua. “lho knapa?” tanya nya. “T ahan dulu ntar

gua keluar,” jawab gua. “Lho emang kenapa kalo keluar?” tanyanya lagi. “Ntar

game over,” kata gua. Ternyata adek gua emang belom ngerti masalah seks.

Bener-bener polos. Akhirnya jelasin kenapa kalo cowo udah keluar gak bisa terus

pemainannya. Akhirnya dia mulai mengerti. 

Posisi kita udah gak 69 lagi, jadi gua aja yang bekerja. Kemudian gua terusin ngisepin vaginanya dan klentitnya. Dia terus menerus mendesah dang mengerang.  “Kak Iwan… terus kak… disitu… iya disitu… oohhhhh…. ssshhhh….” Gua terus menghisap dan menjilatinya. Dia menjambak rambut gua. Sambil matanya merem melek. Akhirnya gua udah dalam kondisi fit lagi (tadi kan kondisinya udah mo keluar). Gua tanya sama adek gua, “Elo berani ML gak?” “…” dia diem. “Gua pengen ML, tapi terserah elo… gua gak maksa,” kata gua.  “Sebenerya gua takut. Tapi udah kepalang tanggung nih…. gua lagi on air,” kata dia.  “Ok… jadi elo mau ya?” tanya gua lagi. “…” dia diem lagi.  “Ya udah deh, kayanya elo mau,” kata gua. “Tapi tahan sedikit. Nanti agak sakit awalnya. Soalnya elo baru pertama kali,” kata gua.  “…” dia diem aja sambil menatap kosong ke langit-langit. Gua buka kedua belah pahanya lebar-lebar. Keliatan bibir vaginanya yang masih sempit itu. Gua arahin ke lobang vagina nya. Begitu gua sentuhin pala anu gua ke vaginanya, Dina menarik nafas panjang, dan keliatan sedikit mengeluarkan air mata. “Tahan ya din….” Langsung gua dorong anu gua masuk ke dalem vaginanya. Tapi masih susah, soalnya masih sempit bgt. Gua terus nyoba mendorong anu gua… dan… bleesss… Masuk juga pala anu gua. Dina agak teriak,  “akhhh sakit kak….” “Tahan ya Din…” kata gua. Gua terus mendorong agar masuk semua. Akhirnya masuk semua anu gua ke dalam selangkangan adek gua sendiri.  “Ahhh… kak… sakit kak… ahhhh.” Setelah masuk, langsung gua goyang maju mundur, keluar masuk vaginanya. “Ssshhh… sakittt kakk…. ahhh… enak… kak, terussss… goyang kakk…” Dia jadi mengerang tidak keruan. Setelah beberapa menit dengan posisi itu, kita ganti dengan posisi dog style. Dina gua suruh nungging dan gua masukkin ke vaginanya lewat belakang. Setelah masuk, terus gua genjot. Tapi dengan keadaan dog style itu ternyata Dina langsung mengalami orgasme. Terasa sekali otot-otot di dalam vaginanya itu seperti menarik anu gua untuk lebih masuk.  

“Ahhhhh… ahhha… gua lemess bgt… kak,” rintihnya dan dia

jatuh telungkup. Tapi gua belom orgasme. Jadi gua terusin aja. Gua balik bad

annya untuk tidur terlentang. Truss gua buka lagi belahan pahanya. Gua masukkin

anu gua ke dalam vaginanya. Padahal dia udah kecapaian. “Kak, udah dong. Gua

udah lemes…” pintanya. “Sebentar lagi ya…” jawab gua. Tapi setelah beberapa

menit gua genjot, eh, dianya seger lagi. 

“kak, yang agak cepet lagi dong…” katanya. Gua percepat dorongan dan

genjotan gua.  “Ya… kaya… gitu dong…

sssshh… ahhh.. uhuuh,” desahannya makin maut aja. Sambil ngegenjot, tangan gua

meraba-raba dan meremas toketnya yang mungil itu. Tiba-tiba gua seakan mau

meledak, ternyata gua mo orgasme.  “Ahhh,

Din gua mo keluar…. ahhh…” Ternyata saat yang bersamaan dia orgasme juga. Anu

gua sperti dipijat- pijat di dalem. Karena masih enak, gua ngeluarinnya di

dalem vaginanya. Ntar gua suruh minum pil KB aja supaya gak hamil, pikir gua

dalam hati. Setelah orgasme bareng itu gua cium bibirnya sebentar. Setelah itu

gua dan dia akhirnya ketiduran dan masih dalam keadaan bugil dan berkeringat di

kamar gara-gara kecapaian. Ketika bangun, gua denger dia lagi merintih sambil

menangis.  “Kak, gimana nih. Punya gua

berdarah banyak,” tangisnya. Gua liat ternyata di kasurnya ada bercak darah

yang cukup banyak. Dan vaginanya agak sedikit melebar. Gua kaget ngeliatnya.

Gimana nih jadinya?  “Kak, gua udah gak

perawan lagi ya?” tanyanya. “…” gua diem aja. Abis mo jawab apa. Gila… gua udah

merenggut keperawanan adek gua sendiri. “Kak, punya gua gak apa-apakan?”

tanyanya lagi.  “Berdarah begini wajar

untuk pertama kali,” kata gua. Tiba-tiba, gara-gara ngeliat dia gak pake CD dan

memperlihatkan vaginanya yang agak melebar itu ke gua, anu gua “On” lagi. Gua

elus-elus aja vagina adek gua itu. Truss gua suruh dia tiduran lagi.  

“Mo diapain lagi gua kak?” tanyanya. “Nggak, gua pengen liat

apa punya elo baik-baik aja,” kata gua sambil bohong, padahal gua pengen

menikmati lagi. Pas dia tiduran, gua buka belahan vaginanya. Emang sih jadi

lebih lebar dan masih ada sisa sedikit darah mengering. Gua cari klitorisnya,

gua jilatin lagi.  “Kak, jangan dong.

Masih perih nih,” larangnya. Yaaa… kok dia udah gak mau lagi. “Ya udah deh,

kalo masih perih,” kata gua. Gua bingung nih, gua masih pengen lagi, tapi adek

gua udah keburu gak mau. Sakit banget kali ya, pertama kali begituan. Ya udah

deh, gua ajak mandi bareng aja siapa tau kalo udah seger nanti dia mau lagi.

“Kita mandi bareng aja yuk,” pinta gua. 

“Ayo…” kata Dina. Kita mandi di kamar mandi adek gua. Gua idupin air

shower yang anget. Wuihhh, nikmat banget pas kena air anget. Abis cape ML ama

adek sen- diri, mandi air anget. Di bawah pancuran shower, gua pertama-tama

ngambil posisi berada di belakangnya. Truss gua mulai nyabunin bela- kang

tubuhnya. Setelah belakangnya selesai semua, masih dalam posisi gua di

belakangnya, gua mulai nyabunin bagian depannya, mulai dari perut ke atas. Pas

sampe bagian toketnya gua sabunin, dia mulai meng- gelinjang dan mendesah lagi.

Gua ciumin bagian belakang lehernya sambil terus nyiumin leher adek gua itu.

Puting adek gua, gua pilin- pilin pake ujung jempol dan ujung telunjuk. Eh,

pada waktu gua nyabunin toket imutnya itu tangan dia menyentuh dan mulai

meraba-meraba tubuh gua dan berusaha mencari punya gua. Begitu tersentuh punya gua

langsung digenggam dan dipijat-pijat. Tangan gua yang satu lagi mulai

bergerilya ke daerah selangkangannya. Dengan bermodalkan sabun, gua mulai

nyabunin bagian vagina adek gua itu. Pertama, gua usap dari luar bibir

vaginanya, lalu jari gua mulai mencoba masuk mencari klitorisnya. Adek gua

tiba-tiba ngomong lagi tapi masih dalam keadaan kenikmatan karena masih gua

ciumin lehernya dan putingnya gua pilin-pilin. 

“Kak, sshhh… Jangan dulu donk. Sshttss… ahhh…” erangnya.

 Ya udah, gua gosok-gosok aja dari luar. Ternyata belom lama setelah gua gosok-gosok itu ternyata adek gua orgasme.  “Aahhh… ah…” dia merintih keenakan dan dia langsung lemas. Setelah dia orgasme itu, gua minta dia untuk memainkan anu gua pake tangannya. Dengan memakai sabun dia mengocok anu gua. Enak banget. Tangannya yang kecil itu menggenggam anu gua erat sekali. Akhirnya tak lama kemudian gua keluar juga. Selesai itu, kita langsung keluar kamar mandi. dan gua keluar dari kamarnya.  Kini kami telah tumbuh dewasa dan telah memiliki pasangan masing-masing, dan beruntung bagi adekku mendapatkan seorang pria yang sangat mencintainya, dan gua juga sudah menikah dan dikaruniai seorang putra. Adek gua juga sudah memiliki seorang anak, hasil dari hubungan gelap kami, tetapi tidak ada seorangpun yang tahu selain kami berdua, karena pada saat itu, suaminya pergi keluar negeri selama 1 bulan dan pada saat itu kami ML setiap hari sampai dia mengandung anak gua.  Demikianlah cerita bokep hot dari PornDewasaX3, Agen Slot Terpercaya