Sex Private Bersama Elis || Part 2 | CERITA SEX


PornDewasaX3 - Seorang guru les privat yang berstatus duda tergoda oleh keindahan kencantikan dan keindahan tubuh murid peivatnya. Sebagai Pria yang berpengalaman dia sanggip merayu dan mendapatkan keperawanan murid les privatenya. Ingin Tahu kelanjutanya para pembaca ? ? ? langsung saja simak cerita dibawah ini !!!

Ouh nikmatnya, kini tanganku menarik keluar bajunya yang terselip dari rok abu-abunya. Setelah itu secara reflek Elis-pun mulai mengikuti naluri sex-nya dengan melepas sisa-sisa kancing yang belum terbuka dengan jemarinya yang lentik itu.

Tanpa dikomando aku-pun mulai menggerayangi tubuhnya dengan perlahan, hal itu membuat Elis mengelinjang nikmat. Kini perasaannya terhanyut dalam kenikmatan belaian jari-jariku, dan sementara itu Kejantananku yang masih berada dalam sangkarnya semakin mengeras saja. Elis yang merasa kenikmatan kini mulai mengarahkan wajahku kearah wajahnya.

Kini kami saling berhadapan kemudian kami saling bercumbu. Aku dengan lihainya mengukulum dan mencium bibir Elis yang berwaran kemerah mudaan,

“ Ouhhhhh...hhh… Ssssshhhh… ,” desah Elis.


Nampaknya Elis semakin terhanyut dalam ciuman hangat dan gerilia jari-jariku diatas perutnya. kini Elis-pun setengah telanjang, terlihat putih, dan mulus sekali tubuhnha itu. BH yang berwarna hitam itu terlihat kontras sekali dengan kulit putih mulusnya. Melihat itu aku semakin susah untuk mengendalikan nafsuku.

Sembari menciumi bibirnya tanganku-pun terus bergerilia menggerayangi tubuhnya.Aku mengerayangi tubuhnya dengan lembut, dan penuh perasaan. Elis-pun semakin menjadi jadi saja nafsunya, dia hanya bisa pasrah dan menikmati perlakuanku. Kini dengan aku mulai membuka BH Elis, tanpa pelawanan dari Elis dengan mudahnya aku membuka BH-nya.

Aku lepaskan Bh-nya dan Wow... Terpampanglah didepan mataku sepasang buah dada yang indah dengan putting yang berwarna kemerah mudaan yang sudah mengeras. Dengan penuh nafsu tangankupun langsung memainkan paudaranya. Aku hentikan ciumanku dan kini mulutku beralih kepayudara Elis. Aku melihat Elis hanya bisa pasrah, mulailah aku mengkulum puttingnya.

“ OOuhhhhh...h… Ssssss… Aghhhhhh... enak Kak... OOuhhhhh...h…. ,” desah Elis menggelinjang nikmat.

Penuh dengan birahi aku menjilati, mengkulum, sembari tangan kananku memainkan puttingnya yang satu,

“ Sssssssshhhh… terus kak jangan berhenti… Ahhhh…. ,” desah Elis lagi. 

Tanpa menjawab aku terus menikmati payudara Elis, kini Elis mulai meresponku. Tangan Elis-pun mulai mengarah pada kejantananku, dengan perlahan dia mulai membuka kancing celana jeans pendeku, kemudian setelah terbuka kancingnya dia mulai menurunkan resleting celanaku. Lalu segeralah tangan elis menelusup ke celana dalamku untuk meraih kejantanku,

“ Oughhhhhhhh… ya begitu Lis. Raih dan genggam penisku Lis !!! ,” pintaku.

Dengan mudahnya dia menyelipkan tangannya pada celana dalamku. Mulailah dia memainkan kepala penisku, dielusnya degan perlahan,

“ Oughhhh… Sssssshhhh… ,” desahku.

Lanjutku,

“ Lis ayo kita lepaskan semua kain yang menempel ditubuh kita !!! ,” pintaku.

“ Iya Kak ,” jawabnya.


Sejenak kami menghentikan pergerumulan kami dengan maksud melepas pakaian kami. Kini kamipun melepas pakaian kami masing-masing, sehingga kini kami telanjang bulat tanpa sehalai benangpun yang menempel ditubuh kami. Lalu kami melanjutkan pergerumulan kami dengan posisi telanjang bulat.

Aku menindih tubuh Elis, dada kami dadaku dan payudara Elis saling berhimpitan. Kurasakan kenyalnya payudara Elis yang masih padat dan belum pernah sekalipun tersentuh oleh seorang laki-laki. Aku kemudian kembali mencumbunya. Sementara bibirku sibuk mencumbu tangan kiriku memainkan payudara Elis dan tangan kananku memainkan klitoris Elis,

“ OOuhhhhh...hh… Yeaah… Euumm… ,” gumam Elis kenikmatan.

Merasakan permainanku tangan Elis-pun kemudian mulai meraih kejantanaku dan mulai memainkanya. Dia meremas, mdan mengocok kejantananku dengan penuh nafsu,

“ OOuhhhhh...h... Eummm… Sssshhh… ,” desahku.

Pergerumulan kami-pun semakin panas, aku merasakan lendir kawin Elis keluar dari kewanitaan-nya membasahi jariku. Elis tidak tinggal diam begitu saja dia kini mengocok penisku dengan penuh birahi, dikocoknya dengan semngat 45 dan dia juga menyempatkan membasahi kejantananku dengan air liurnya,

“ Ya seperti itu, OOuhhhhh...hh… Enak Lis …. Aghhh... ,” desahku.

Tubuh Elis yang indah itu aku nikmati dengan penuh perasaan nafsu. Tampak semakin indah dan merangsang. Pangkal pahanya yang sangat bagus itu dihiasi bulu-bulu lembut yang mulai tumbuh halus. Kewanitaan-nya tampak kemerahan dan basah dengan puting kewanitaan mungil di tengahnya.

Aku terus memainkan puting susu yang sekarang berdiri tegak sambil terus mengelus bibir kewanitaan makin membanjir,

“ Kak... Ahhhhh... terus Kak... Aghhhhhh... Ouhhhhh... ,” desahnya semakin menggila .


Kewanitaan yang basah terasa geli dan gatal, nikmat sampai ujung kepala. Aku tersenyum penuh kemenangan melihat tindakan gadis itu, secara tidak langsung gadis itu meminta untuk bertindak lebih jauh lagi. Kejantananku yang besar dan keras berdiri tegak dengan gagahnya, mata gadis itu terbelalak kagum.

Elis kagum sampai mulutnya menganga melihat kejantanan yang besar dan keras berdiri tegak dengan gagahnya, baru pertama kali dia melihat benda itu. Kewanitaan-nya pasti sudah sangat geli dan gatal, dia tidak peduli lagi kalau masih perawan, kemudian telentang dan pelan-pelan membuka leber-lebar pahanya.

Sejenak aku tertegun melihat kewanitaan yang bersih kemerahan dan dihisi bulu-bulu yang baru tumbuh, liang senggama-nya tampak masih tertutup selaput perawan dengan lubang kecil di tengahnya. Elis hanya tertegun saat aku berada di atasnya dengan kejantanan yang tegak berdiri. Sambil bertumpu pada lutut dan siku, bibirku melumat, mencium, dan kadang menggigit kecil menjelajahi seluruh tubuhnya.

Kuluman di puting susu yang disertai dengan gesekan-gesekan ujung burung ke bibir kewanitaan-nya kulakukan dengan hati-hati, makin membasah dan nikmat tersendiri,

“ Kak... Ahhhhh... terus Sssshhhh... Aghhhhhh... Ouhhhhh... ,” desahnya. 

“ Kak... Oughhhhhhhhh…. Ssssssss… Ahhhhhhh… ,” desanya lagi.

Nampaknya dia tak dapat lagi menahan gejolak biraninya, membimbing Kejantananku ke liang senggama-nya, dia mulai menginginkan Kejantananku menyerang ke lubang dan menyodok kewanitaan-nya yang terasa sangat geli dan gatal. Namun saat itu aku malah memainkan kepala penisku sampai menyenggol-nyenggol selaput daranya,

“ Ouhhhh… Kak cepet masukkin Kak… Sssshhhh… ,” pintanya sembari merintih rintih dan meminta-minta dengan wajah penuh nafsu.

Dengan hati-hati dan pelan-pelan aku terus mempermainkan gadis itu dengan Kejantananku yang keras, hangat tapi lembut itu menyusuri bibir kewanitaan.,

“ Ouhhhhh… Cepetan masukkin kak… Aghhhhhh... ,” pintanya emelas.

Disela rintihan nikmat gadis itu, setelah kulihat puting susunya mengeras dan gerakannya mulai agak lemas, kejantanan mulai menyerang masuk dan menembus selaput daranya,

“ Sleppp… Aduh.. Ouhhhhh... Ssshhhh… ,” ucapnya sembari tangannya mencengkeram bahuku.


Dengan begitu, Elis hanya merasa liang senggama-nya seperti digigit nyamuk, tidak begitu sakit, saat selaput dara itu robek, ditembus Kejantananku yang besar dan keras. Burungku yang terpercik darah perawan bercampur lendir kewanitaan-nya terus masuk perlahan sampai setengahnya, ditarik lagi pelan-pelan dan hati-hati.

Aku tidak mau terburu-buru, aku tidak ingin liang senggama yang masih agak sempit itu menjadi sakit karena belum terbiasa dan belum elastis. kejantananku itu masuk lagi setengahnya dan,

“ Slebbbbbbbbb… Ouhhhhhh... ,” 

Kali ini tidak ada rasa sakit, Elis hanya merasakan geli saat dirasakan kejantananku itu keluar masuk menyodok kewanitaan-nya. Elis menggelinjang dan mengimbangi gerakan dan mendekap pinggangnya,

“ Kak... Ahhhhh... terus Kak... Ouhhhhh... ,” desahnya. 

Kejantananku terus menghunjam semakin dalam. Ditarik lagi,

“ Ahhhhh... terus… Aghhhhhh... Ouhhhhh... ,” desahnya lagi.

Kurasakan liang senggama itu makin lama makin mengembang, hingga burung itu bisa masuk sampai mencapai pangkalnya beberapa kali. Elis merasakan nikmat birahinya memuncak di kepala, perasaannya melayang di awan-awan, badannya mulai bergeter getar dan mengejang, dan tak tertahankan lagi.,

“Ahhhhh... uhhhhh… Aghhhhhh... ,” kurasakan kewanitaan Elis berdenyut-denyut melepas nikmat.

Elispun telah mencapai orgasmenya, kemudian terlihat lega yang menyelimuti dirinya. Melihat Elis sudah mencapai orgasme, aku kini melepas seluruh rasa birahi yang tertahan sejak tadi dan makin cepat menyodok keluar masuk liang senggama Elis,

“ Kak... Ssssshhh… Aghhhhhh... Aghhhhhh... Ouhhhhh... ,” Elis merintih dan merasakan nikmat birahinya memuncak kembali.

Tubuhnya kembali bergetar dan mengejang, begitu juga denganku dan,

“ Crotttttttttt… Crotttt... Syurrr… Crotttt.. Crottt… Syurrrrrrrrrrrrr ,” Akhirnya kami mendapatkan orgsme secara bersamaan,


“Ouhhhhh... Ssssss... Ahhhhh…… ,” rintih panjang kami menikmati puncak kenikmatan.

Pada akhirnya kami-pun mencapai orgasme bersamaan, lendir kawin kami bercampur menjadi satu di liang senggama Elis. Sungguh nikmat sekali bercinta dengan gadis belia seperti Elis, dan juga aku mendapatkan keperawananya. Setelah puas menikmati orgasme kami, aku mengeluarkan kejantananku yang berlumuran lendir kami dan darah perawan Elis.

Secara perlahan, berbaring di sebelah Elis dan memeluknya supaya Elis merasa aman, dia tampak merasa sangat puas dengan pelajaran tahap awal yang kuberikan,

“ Kak, kalau Elis hamil bagaimana nanti ??? ,” ucapnya sambil matanya mengeluarkan air mata.

Sesaat kemudian aku dengan sabar menjelaskan bahwa Elis tidak mungkin hamil, karena tidak dalam masa siklus subur, berkat pengalamanku menganalisa kekentalan lendir yang keluar dari kewanitaan dan siklus menstruasinya. Elis semakin merasa lega, aman, merasa disayang. Kejadian tadi bisa berlangsung karena merupakan keinginan dan kerelaannya juga.

Elispun bisa tersenyum puas dan menitikkan air mata bahagia, kemudian tertidur pulas dipelukanku yang telah menjadikannya seorang perempuan. Bangun tidur, Elis membersihkan badan di kamar mandi. Selesai mandi dia kembali ke kamar, dilepasnya handuk yang melilit tubuhnya, begitu indah dan menggairahkan sampai-sampai aku tak berkedip memandangnya.

Kkemudian dia memunguti pakaianny yang berserakan dan dikenakannya kembali satu persatu. Kemudian dia berpamitan pulang dan mencium pipiku yang masih berbaring di atas tempat tidur. Singkat cerita hubungan kami-pun berjalan selama 1 tahun, setelah itu kami-pun tidak pernah berte,u lagi karena dia sudah tidak les private lagi denganku. TamaT.